REDAKSIFTV.COM, Jember – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Jember tahun ini berlangsung meriah. Sebanyak 449 gunungan atau ancak agung diarak menuju Alun-alun Jember Nusantara oleh perwakilan desa, kecamatan, OPD, BUMD, perbankan, hingga instansi vertikal.
Gunungan yang berisi hasil bumi, jajanan tradisional, hingga aneka hiasan kreatif itu langsung menyita perhatian masyarakat. Setibanya di alun-alun, ratusan gunungan diserbu warga untuk diperebutkan sebagai bentuk sedekah bersama setelah terlebih dahulu didoakan.
Tak hanya meriah, parade ancak agung tahun ini juga mencatatkan rekor baru di Museum Rekor Indonesia (MURI). Jumlah 449 gunungan yang diarak berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Kabupaten Demak dengan 99 gunungan.
Kabag Kesra Setdakab Jember, Nurul Hafid Yasin, mengatakan parade ini bukan sekadar atraksi budaya, tetapi juga bagian dari syiar agama dan wujud syukur masyarakat.
“Festival ancak agung ini digelar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi masyarakat menghadirkan ancak atau gunungan berisi hasil bumi dan makanan sebagai wujud rezeki yang kemudian disedekahkan setelah didoakan. Tahun ini sekaligus memecahkan rekor MURI dengan jumlah gunungan terbanyak,” ujarnya.
Perwakilan MURI, Sri Widayati, menegaskan bahwa parade ini bukan hanya dicatat sebagai rekor nasional, tetapi juga akan diajukan sebagai rekor dunia.
“Kami dari Museum Rekor Dunia Indonesia hadir di Kabupaten Jember untuk memberikan apresiasi atas kegiatan yang sangat spektakuler ini. Dari hasil perhitungan, ada 449 ancak yang diarak masyarakat ke alun-alun. Angka tersebut menumbangkan rekor sebelumnya di Kabupaten Demak. Karena ini merupakan kearifan lokal, MURI tidak hanya mencatat sebagai rekor nasional, tetapi nanti juga akan dikukuhkan sebagai rekor dunia,” jelasnya.
Parade Ancak Agung menjadi bukti kekayaan tradisi sekaligus kebersamaan masyarakat Jember. Tradisi turun-temurun ini bukan hanya memeriahkan peringatan Maulid Nabi, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono