REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Polemik fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) di Perumahan Grand Permata Indah, Kabupaten Jember, kembali mencuat. Belasan warga menyuarakan kekecewaan karena fasum dan fasos yang dijanjikan pengembang dinilai belum sesuai dengan kesepakatan awal saat pemasaran.
Aspirasi warga disampaikan dalam audiensi bersama Pemerintah Kabupaten Jember dan DPRD setempat yang berlangsung di ruang rapat Pemkab, Selasa (30/9/2025). Pertemuan tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Jember, jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP, anggota Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto, serta pihak pengembang perumahan.
Dalam forum itu, warga menegaskan pentingnya keberadaan fasum dan fasos untuk menunjang kenyamanan serta kebutuhan penghuni. Namun hingga kini, fasilitas yang ada dinilai belum sesuai sebagaimana dijanjikan.
Ketua RT Grand Permata Indah, Yus Asmoro, menyebut hasil audiensi belum memberikan keputusan final yang mengikat, sehingga warga masih menunggu tindak lanjut dari pemerintah daerah.
“Secara umum hasilnya belum bisa memuaskan warga karena belum ada keputusan yang sifatnya mengikat. Sementara ini masih akan dikaji ulang oleh dinas terkait, berdasarkan laporan warga bahwa apa yang dilakukan pengembang belum sesuai janji. Dari penyampaian tadi juga sudah diakui ada beberapa poin yang memang dilanggar oleh pihak pengembang dan tidak sesuai dengan izin yang dikeluarkan dinas,” ujar Yus Asmoro.
Menanggapi keluhan tersebut, Pemkab Jember melalui Dinas PTSP menyatakan akan melakukan pengkajian ulang terhadap fasum dan fasos yang ada. Jika ditemukan ketidaksesuaian dengan aturan yang berlaku, langkah tegas akan diambil, termasuk pencabutan sementara izin perumahan serta pelarangan penjualan unit hingga kewajiban penyediaan fasum-fasos benar-benar dipenuhi.
Warga berharap polemik yang sudah lama disuarakan ini segera mendapat kepastian, sehingga hak-hak penghuni perumahan dapat terjamin dengan baik.
Reporter: Suyono