REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Program penyaluran insentif guru ngaji tahun 2025 di Kabupaten Jember tak hanya menyasar kalangan muslim, namun juga pengajar agama dari umat non-muslim. Berdasarkan data Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdakab Jember, terdapat 239 penerima manfaat dari kalangan non-muslim yang turut menerima bantuan tersebut.
Salah satu penerima manfaat, Yessy, pengajar kitab Katolik yang telah delapan tahun mengabdi, mengaku bersyukur dan mengapresiasi perhatian Pemkab Jember terhadap para pengajar keagamaan lintas agama.
“Cukup membantu dan untuk penyalurannya ini lebih nyaman dan enak dari pada yang tahun-tahun sebelumnya. Cuma ikut prosedur ini aja sudah ada yang mengurus dan ada pak koordinator juga. Harapan ke depan semoga tetap seperti ini, jangan berubah-berubah lagi,” ujar Yessy, Jumat (10/10/2025).
Sebelumnya, Yessy bersama puluhan pengajar lainnya melakukan pembukaan rekening baru untuk proses pencairan insentif tersebut.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setdakab Jember, Nurul Hafid Yasin, menyebutkan bahwa persebaran pengajar non-muslim penerima manfaat paling banyak berada di tiga kecamatan kota, serta di Desa Rejoagung Kecamatan Semboro.
“Untuk persebaran non-muslim yang paling banyak itu di wilayah tiga kecamatan kota dan juga di wilayah Kecamatan Semboro, khususnya di Desa Rejoagung. Di sana ada banyak sekali guru ngaji mingguan atau guru ngaji non-muslim. Namun untuk guru ngaji non-muslim itu siklus mengajarnya hanya seminggu sekali, mingguan istilahnya,” jelas Hafid.
Hafid menambahkan, tahun 2025 ini total terdapat sekitar 22 ribu penerima manfaat program insentif guru ngaji, modin, dan pengajar kitab lintas agama di seluruh Kabupaten Jember. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp1,5 juta.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat para pengajar keagamaan dalam memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial di masyarakat, tanpa membedakan latar belakang agama.
Redaksi: Anas H
Editor: Suyono
