REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Bandara Notohadinegoro Jember kini semakin sibuk setelah resmi melayani penerbangan reguler rute Jember–Jakarta setiap Selasa dan Kamis, serta Jember–Denpasar setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Meski demikian, bandara milik Pemerintah Kabupaten Jember itu masih menuai kritik terkait kondisi bangunan dan fasilitasnya yang dinilai kurang representatif.
Bupati Jember Muhammad Fawait mengakui banyak komentar warganet di media sosial yang menyebut bentuk bangunan Bandara Notohadinegoro mirip balai desa atau puskesmas. Meski demikian, ia menegaskan bahwa fasilitas tersebut tetap mampu memberikan layanan transportasi udara untuk masyarakat Jember.
“Tadi banyak testimoni dari para penumpang yang terbang dari dan ke Jember. Mereka melihat keindahan alam Jember dari udara. Tinggal ke depan bagaimana kita memperbaiki bandara ini, mumpung ada Gus Rivqy,” ujar Fawait.
“Memang bandara ini disebut mirip puskesmas atau balai desa. Tapi balai desa dan puskesmas ini ternyata bisa memberangkatkan orang Jember ke Jakarta dan Bali. Ke depan kami akan terus berupaya mengembangkan Jember Baru, Jember Maju.”
Menanggapi kondisi tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim, menyatakan siap mendorong pemerintah pusat agar pembenahan Bandara Notohadinegoro dapat segera direalisasikan. Ia menegaskan bahwa peningkatan fasilitas bandara merupakan salah satu prioritas pengawasannya ke depan.
“Terima kasih untuk seluruh masyarakat Jember. Saya tegaskan kembali, ini adalah titik awal perkembangan,” ujar Rivqy.
“Ini pekerjaan rumah bagi bupati untuk terus menggenjot infrastruktur Jember, dan PR bagi saya bagaimana Jember bisa memperpanjang runway, memperbesar bandara, dan memperbaiki fasilitasnya agar mampu menarik wisatawan dari luar daerah.”
Selain perbaikan tampilan gedung, Bandara Notohadinegoro juga dinilai membutuhkan pembenahan pada area landasan pacu (runway) agar dapat mendukung lebih banyak layanan penerbangan dan pesawat berbadan lebih besar di masa mendatang.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono