REDAKSIFTV.COM Jember — Seniman lokal asal Kabupaten Jember, Wijaya atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Cak Londo, resmi bergabung sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan). Langkah ini menandai komitmennya untuk memperjuangkan kemajuan kesenian tradisional yang dinilainya masih minim perhatian dari pemerintah.
Cak Londo menyerahkan berkas pendaftaran secara langsung ke kantor DPC PDI Perjuangan Jember di Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, pada Selasa petang (15/7). Ia mengaku telah mempertimbangkan langkah politik ini sejak satu tahun terakhir.
“Saya ini dari kecil bergerak di seni tradisional, dan sampai usia saya sekarang ini saya melihat belum ada perbaikan berarti di dunia kesenian. Kesenian tradisional hanya jadi bumbu pemanis tanpa ada niat serius dari pemerintah untuk ngopeni seniman,” ujar Cak Londo dalam keterangannya.
Dikenal sebagai pembawa acara dan pelawak yang kerap tampil dalam berbagai acara budaya di Jember, Cak Londo menilai jalur politik bisa menjadi cara untuk memperjuangkan nasib seniman tradisional yang kerap terpinggirkan. Ia memilih bergabung dengan PDI Perjuangan karena partai ini dikenal konsisten membela rakyat kecil atau wong cilik.
Kehadiran Cak Londo sebagai kader baru disambut baik oleh Wakil Ketua BKO DPC PDI Perjuangan Jember, Candra Ary Fianto. Ia menilai bergabungnya tokoh seniman ini menjadi energi baru bagi partainya dalam memperkuat visi kebudayaan.
“Apa yang dicita-citakan oleh Cak Londo sejalan dengan garis perjuangan partai. Bahkan, Bu Megawati selaku ketua umum telah menekankan pentingnya budaya sebagai penjaga bangsa, dan mendirikan Badan Kebudayaan Nasional. Kami merasa kehadiran Cak Londo akan memperkuat langkah kami dalam memajukan kearifan lokal,” ujar Candra.
Lebih lanjut, Candra menyatakan bahwa pihaknya akan segera memproses kartu tanda anggota (KTA) atas nama Wijaya sebagai kader resmi PDI Perjuangan Jember.
Dengan masuknya tokoh seniman ke ranah politik, diharapkan isu-isu kebudayaan dan kesenian lokal bisa lebih diperhatikan dan diperjuangkan dalam kebijakan pemerintah daerah ke depan.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono