REDAKSIFTV.COM JEMBER – Tim Satgas Pangan Polres Jember menemukan dua merek beras yang diduga oplosan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah toko ritel yang berada di kompleks pertokoan Pasar Tanjung, Selasa (22/7/2025). Temuan tersebut termasuk dalam daftar 212 merek beras oplosan yang dirilis oleh Kementerian Pertanian RI.

Dalam sidak tersebut, petugas memeriksa kemasan beras satu per satu, mulai dari kemasan 1 kilogram hingga 5 kilogram. Pemeriksaan meliputi label, berat bersih, kelas mutu, dan asal-usul beras. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan beras yang beredar di pasaran sesuai dengan jenis dan kualitas yang tercantum di label, apakah termasuk beras premium atau medium.

“Polres Jember melakukan pengawasan terhadap beberapa toko ritel penjual beras, dan ditemukan beberapa merek yang saat ini masuk dalam pengawasan. Kami mengambil sampel untuk kemudian diuji di laboratorium, baik dari segi kualitas maupun kondisi fisik berasnya,” jelas IPDA Hari Sasono dari Satgas Pangan Polres Jember.

Temuan ini menambah kekhawatiran atas maraknya peredaran beras oplosan di pasaran yang berdampak serius, termasuk hilangnya beras jenis medium dari peredaran. Sejumlah produsen disebut telah menarik beras medium dari pasar, sehingga kini pedagang hanya menjual beras jenis premium yang lebih mahal.

Hal ini juga dikeluhkan para pedagang. Dias Kurniawan, salah satu pedagang beras di Pasar Tanjung, mengungkapkan bahwa penghentian distribusi beras medium dari pabrik telah berlangsung selama kurang lebih satu minggu.

“Kurang lebih seminggu yang lalu sudah distop dari pabrik. Bahkan waktu itu beras yang sudah sampai di toko ditarik lagi, di-return. Banyak pembeli yang kecewa karena biasanya beli beras murah, sekarang mahal. Apalagi pedagang nasi goreng, warung padang, atau warung biasa yang jualan harga 10 ribuan, sekarang bingung harus jual berapa,” keluh Dias.

Sebelumnya, Presiden Prabowo juga telah menginstruksikan Kejaksaan Agung dan Polri untuk menindak tegas praktik pengoplosan beras yang merugikan negara hingga triliunan rupiah dan meresahkan masyarakat.

Saat ini, sampel beras yang diamankan dari sidak tengah menjalani uji laboratorium untuk memastikan kandungan dan kualitas beras tersebut. Polres Jember menyatakan akan menindaklanjuti hasil uji dengan langkah hukum jika terbukti melanggar ketentuan distribusi pangan nasional.

Reporter: Suyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *