REDAKSIFTV.COM, Jember – Aksi unjuk rasa gabungan ratusan aktivis mahasiswa di Mapolres Jember, Sabtu (30/8/2025) petang, berakhir ricuh. Massa yang sempat menduduki halaman Mapolres terlibat bentrok dengan aparat keamanan setelah tuntutan mereka ditolak.

Dalam aksinya, mahasiswa mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas tewasnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang terlindas kendaraan taktis Barakuda milik Brimob Polda Metro Jaya saat aksi di Jakarta.

Dengan menggunakan pengeras suara, massa menyuarakan lima tuntutan dan meminta Kapolres Jember, AKBP Bobby Adimas Chandra Putra, menandatangani dokumen tersebut. Namun, permintaan itu ditolak, terutama pada poin keempat yang mendesak Kapolri mundur dari jabatannya.

Penolakan itu memicu kemarahan mahasiswa. Massa mulai bertindak anarkis dengan melempar botol air mineral ke arah aparat kepolisian. Situasi kian memanas ketika mereka merusak sejumlah fasilitas umum, mulai dari tenda, rambu lalu lintas, hingga taman bunga yang kemudian dibakar. Tak berhenti di situ, massa juga melemparkan bom molotov ke arah petugas sehingga kondisi di sekitar Mapolres semakin tidak terkendali.

Korlap aksi, Abdul Al Fajri, menegaskan pihaknya kecewa atas sikap Kapolres Jember yang menolak menandatangani poin keempat terkait pencopotan Kapolri.

“Sebenernya yang menjadi kekecewaan kami dan juga massa aksi bahwasanya poin 4 terkait pencopotan Kapolri itu ditolak mentah-mentah. Bahkan Kapolres Jember tidak berani tanda tangan ketika poin itu dimasukkan, sehingga tadi ada pencoretan. Akan tetapi kami berkomitmen bahwa meski 4 tuntutan disepakati, poin 4 tetap akan terus kami suarakan. Sejak Kapolri ini menjabat 2021 hingga sekarang, tindakan represif dan kekerasan terhadap sipil semakin marak. Kami menilai sudah bukan waktunya Kapolri sekadar minta maaf, tapi harus mundur atau dicopot dari jabatannya,” tegas Abdul.

Aksi mahasiswa ini disebut sebagai buntut dari insiden tewasnya driver ojek online dalam aksi unjuk rasa di Jakarta yang melibatkan aparat kepolisian.

Reporter: Suyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *