REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Batik sebagai warisan budaya Nusantara terus berkembang, termasuk di Kabupaten Jember yang memiliki ciri khas motif Sadeng. Salah satunya adalah Griya Batik Sekar Waru yang berada di Desa Tegalwaru, Kecamatan Mayang, Jember.
Berdiri sejak 2018, usaha ini awalnya hanya mempekerjakan tiga orang. Namun kini, seiring meningkatnya permintaan, jumlah tenaga kerja sudah mencapai 20 orang. Pemberdayaan warga sekitar pun menjadi salah satu fokus utama Sekar Waru dalam menjaga keberlangsungan produksinya.
Pemilik Griya Batik Sekar Waru, Vivin Rofiqoh, menjelaskan bahwa batik khas Jember memiliki keunikan tersendiri, terutama pada motif Sadeng.
“Kebetulan Jember punya motif yang memang khas sekali, diangkat dari cerita kerajaan Majapahit di Desa Puger, namanya Pasadeng. Motif Pasadeng ini hanya ada di Jember, tidak ada di kota lain. Motif pendukung lainnya juga mengangkat hasil bumi Jember seperti tembakau, kopi, kakao, atau ikon daerah seperti Papuma dan tower Pasar Tanjung,” jelasnya.
Dalam sehari, produksi Griya Batik Sekar Waru mampu mencapai 10 hingga 15 potong kain. Jika motif yang dikerjakan lebih sederhana, kapasitas produksi bisa meningkat hingga 20–25 potong per hari.
Soal pemasaran, batik khas Jember ini tak hanya diminati pasar dalam negeri, tetapi juga sudah merambah luar negeri.
“Pemasaran paling jauh kami coba tawarkan ke luar negeri, seperti ke Hong Kong karena ada teman di sana. Kami juga pernah mengirim ke Pakistan dan Dubai,” tambah Vivin.
Batik Sekar Waru juga telah meraih berbagai penghargaan. Dengan harga yang bervariasi mulai Rp175 ribu hingga Rp700 ribu per potong, produk ini semakin dilirik karena keunikan motif serta kualitas pengerjaannya.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono
