REDAKSIFTV.COM JEMBER — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Jember turut memengaruhi aktivitas para jurnalis. Meski harus menghadapi keterbatasan transportasi akibat sulitnya memperoleh BBM, sejumlah wartawan tetap menjalankan tugas liputan menggunakan sepeda kayuh atau sepeda ontel.

Salah satunya adalah Galeh Mega, jurnalis RTV, yang memilih menggunakan sepeda angin untuk meliput antrean panjang di sejumlah SPBU di kawasan Kaliwates, Jember. Ia mengaku tetap bersemangat demi menyampaikan informasi kepada publik meski harus menempuh perjalanan belasan kilometer di bawah terik matahari.

“Sejak ditutupnya Gumitir dan BBM langka, kita nggak punya stok buat isi sepeda motor. Akhirnya kita pakai sepeda angin. Kita nggak ikut antre karena waktunya nggak memungkinkan, sementara masyarakat tetap butuh informasi dari kami. Meskipun capek pakai sepeda angin, ini jadi komitmen kami sebagai jurnalis untuk terus menginformasikan karena informasi itu hak masyarakat,” ujar Galeh.

Hal senada disampaikan Edy Winarko, jurnalis dari Surat Kabar Memorandum. Menurutnya, kelangkaan BBM tidak menjadi alasan untuk berhenti berkarya.

“Meski terkendala krisis BBM di wilayah Jember, sebagai awak media kami tetap semangat menghasilkan karya. Maka dari itu, kami memilih untuk bersepeda dan terus menyampaikan informasi kepada masyarakat,” tegas Edy.

Kondisi langkanya BBM di Jember terjadi sejak jalur nasional Gunung Gumitir ditutup untuk perbaikan. Jalur tersebut merupakan rute utama distribusi BBM dari Banyuwangi ke Jember.

Di tengah krisis ini, semangat para jurnalis yang tetap menyampaikan berita meski dengan cara yang tak biasa mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan bukan halangan untuk tetap menjalankan fungsi pers: memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.

Reporter: Suyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *