REDAKSIFTV.COM JEMBER – Dewan Pengurus Daerah Persatuan Tunanetra Indonesia (DPD Pertuni) Jawa Timur menggelar pelatihan mitigasi bencana gempa bumi bagi penyandang disabilitas netra. Kegiatan yang berlangsung pada 8–10 Agustus 2025 di UPT Balai Latihan Kerja Jember ini diikuti 17 peserta dari berbagai daerah, termasuk Jember, Bondowoso, Trenggalek, Banyuwangi, Nganjuk, Blitar, serta Kabupaten dan Kota Probolinggo.

Pelatihan meliputi materi langkah-langkah penyelamatan diri saat gempa yang disampaikan oleh Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan simulasi langsung. Tujuannya, agar penyandang tunanetra memiliki keterampilan mandiri saat bencana terjadi dan tidak sepenuhnya bergantung pada orang lain.

Ketua DPD Pertuni Jawa Timur, Alfian Andhika Yudhistira, mengatakan kegiatan ini dirancang agar peserta memiliki gambaran nyata menghadapi situasi gempa, khususnya di wilayah rawan seperti Tapal Kuda.

“Dalam kondisi apapun, kalau kita tidak mandiri, kita akan pasrah. Apalagi dalam situasi bencana, kita tidak punya kemandirian, tidak bisa mengurusi diri sendiri, lalu mau bergantung ke siapa? Teman-teman benar-benar disimulasikan bagaimana melindungi diri sendiri. Nantinya di cabang masing-masing, mereka bisa mengajarkan ke yang lain. Wilayah kita ini berada di cincin api, gempa bumi sering terjadi, apalagi daerah Jember, Lumajang, Banyuwangi yang rawan sekali. Gempa dipilih karena efek getaran dan suara bisa dilatih supaya teman-teman merasakan tanda-tandanya,” jelas Alfian.

Salah satu peserta, Fizah Afiziatul Febyana, mengaku pelatihan ini memberikan pemahaman baru.

“Sebelumnya belum ada gambaran gempa itu seperti apa. Jadi adanya pelatihan ini membuat ada persiapan kalau sewaktu-waktu bencana datang. Kita jadi tahu bagaimana cara berlindung. Kalau dulu ikut orang tua, kadang malah diseret karena belum tahu cara perlindungan yang benar,” ujarnya.

DPD Pertuni Jawa Timur mencatat ada sekitar 1.426 anggota disabilitas netra di seluruh provinsi. Melalui pelatihan ini, diharapkan mereka bisa lebih tangguh dan siap menghadapi ancaman bencana gempa bumi.

Reporter: Suyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *