REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Sejumlah perwakilan petani dari Kelurahan Antirogo mendatangi kantor DPRD Jember pada Senin (17/11/2025). Mereka mengadukan persoalan saluran irigasi yang tersumbat dan diduga tertutup oleh pembangunan perumahan, sehingga berimbas pada minimnya pasokan air untuk sawah hingga menyebabkan gagal panen.
Keluhan tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan Komisi B dan Komisi C DPRD Jember, yang digelar di ruang Badan Musyawarah. Dalam pertemuan itu, hadir para petani dan perwakilan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Para petani menjelaskan bahwa air dari saluran tersier irigasi sudah tidak lagi mengalir ke lahan mereka sejak adanya pembangunan perumahan yang diduga menutup aliran air. Kondisi tersebut memaksa petani menyedot air dari sungai dengan pompa, yang membutuhkan biaya tinggi. Namun upaya itu tetap tidak mencukupi, sehingga sebagian petani mengalami gagal panen.
Salah satu petani, Arif Wibowo, mengungkapkan bahwa para petani dirugikan karena alih fungsi lahan yang menyebabkan jalur irigasi tertutup.
“Kami prihatin karena ada alih fungsi lahan oleh pembangunan perumahan yang membuat saluran air tertutup. Air yang sebelumnya mengalir lancar ke sawah kini tidak bisa lagi. Intinya, petani merasa dirugikan dan tidak bisa bekerja maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto, menyayangkan ketidakhadiran pihak pengembang dalam RDP tersebut.
“Kami menyayangkan pengembang yang diundang tidak hadir. Akhirnya kami hanya menerima penjelasan dari OPD serta mendengar langsung keluhan masyarakat. Sampai saat ini belum ada tindak lanjut atau solusi konkret,” jelasnya.
DPRD Jember berencana menjadwalkan ulang RDP dengan mewajibkan kehadiran pihak pengembang guna mencari solusi atas persoalan irigasi yang tersumbat.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono
