REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pertanian resmi menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen. Kebijakan yang mulai berlaku pada Oktober 2025 ini disambut dengan penuh sukacita oleh para petani di Kabupaten Jember, karena dinilai menjadi bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap kaum tani.
Kebijakan tersebut meliputi berbagai jenis pupuk seperti Urea, NPK, ZA, hingga pupuk organik. Selain penurunan harga, pemerintah juga menambah volume penyaluran pupuk bersubsidi hingga 700 ribu ton yang akan direalisasikan secara bertahap sampai tahun 2029.
Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jember, Ponimin Tohari, menyampaikan apresiasi atas langkah yang diambil pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai penurunan harga pupuk merupakan langkah konkret dalam meringankan beban petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
“HKTI Jember siap mengawal pelaksanaan subsidi pupuk sebesar 20 persen ini. Saya pribadi mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Prabowo yang telah memberikan kebijakan yang meringankan para petani di seluruh Indonesia,” ujar Ponimin Tohari, Ketua HKTI Jember.
Sementara itu, pemilik kios pupuk asal Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kusyaeri, menilai kebijakan ini tidak hanya menurunkan harga, tetapi juga meningkatkan transparansi distribusi pupuk berkat penerapan sistem digitalisasi yang kini semakin tertata.
“Sekarang sistemnya sudah digital. Data petani tercatat dengan NIK, sehingga penyaluran lebih tepat sasaran. Petani yang terdaftar pasti akan menerima pupuk sesuai haknya,” ungkap Kusyaeri, pemilik kios pupuk di Arjasa.
Di sisi lain, Abdullah, seorang petani dari Desa Kamal, mengaku lega dan bersyukur atas turunnya harga pupuk. Menurutnya, kebijakan tersebut sangat membantu dalam mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya.
“Hari ini saya membeli enam sak pupuk Phonska, enam sak Urea, dan tiga belas sak pupuk organik. Saya berterima kasih kepada pemerintah karena harga pupuk sekarang sudah turun. Saat ini saya sedang menanam tembakau dan bersiap menanam padi,” kata Abdullah, petani asal Arjasa.
Dengan penurunan harga dan sistem distribusi yang lebih transparan, para petani berharap produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Jember akan semakin meningkat dan mampu memperkuat ketahanan pangan daerah.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono
