REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menunjukkan komitmennya untuk terus memajukan sektor pertanian. Berbagai langkah ditempuh, mulai dari menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada kelompok tani, hingga menambah anggaran pertanian berkali-kali lipat pada tahun 2025–2026.

Sejumlah alsintan modern, seperti pemanen gabungan, penanam padi, dan traktor, dipamerkan di depan Kantor Bupati Jember, Jalan Sudarman, Kamis (28/8/2025). Bantuan tersebut kemudian diserahkan secara simbolis oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, kepada para kelompok tani.

Adapun bantuan yang disalurkan meliputi 30 unit traktor roda dua, 4 unit traktor roda empat, 15 unit pemanen padi, serta 3 unit pemanen gabungan. Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk sektor pertanian kali ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Jember.

“Jadi kawan-kawan, 2025–2026 anggaran yang kita berikan ke petani untuk membangun infrastruktur pertanian ini akan menjadi terbesar dalam sejarah. Bahkan kalau dinilai dari 40 tahun yang lalu sampai kemarin, inilah yang terbesar. Sehingga ini menunjukkan keberpihakan Pemkab Jember kepada para petani baik dari APBN, APBD provinsi maupun APBD kabupaten Jember. Bahkan kalau saya rinci, dari APBD kabupaten Jember kita akan membangun 3 titik bendungan dan jaringan irigasi sebanyak 26 yang akan berdampak kepada 8.375 hektar lahan pertanian,” ujar Bupati Jember, Muhammad Fawait.

Selain bantuan alsintan, Pemkab Jember juga tengah menyiapkan pembangunan sejumlah infrastruktur pertanian, termasuk bendungan dan saluran irigasi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat produktivitas sekaligus mendukung swasembada pangan yang menjadi bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Sementara itu, salah satu perwakilan kelompok tani, Jajat Darmawan, mengaku sangat terbantu dengan bantuan alsintan modern ini. Menurutnya, teknologi baru membuat proses tanam menjadi lebih cepat dan hemat biaya.

“Ya itu untuk menambah kecepatan tanam dan untuk memangkas biaya produksi. Biasanya kalau manual tanamnya memerlukan waktu kisaran dua hari, ini bisa selesai dalam satu hari. Terus pengurangan biayanya sekitar 40 persen. Kalau manual biayanya bisa Rp3 juta, tapi sekarang cukup Rp2 juta, sangat terbantu,” ungkap Jajat.

Pemkab Jember menegaskan akan terus hadir mendukung para petani, agar daerah ini bisa menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

Reporter: Anas H
Editor: Suyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *