REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Siapa sangka, tanaman okra yang masih terdengar asing di telinga masyarakat ternyata menjadi komoditas unggulan asal Jember dengan nilai ekspor yang menjanjikan.
Tanaman bernama latin Abelmoschus esculentus itu kini mulai dilirik pasar luar negeri seperti Jepang, Taiwan, dan Hongkong berkat kualitasnya yang baik serta proses budidayanya yang relatif mudah.
Salah satu petani okra di Dusun Patemon, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Misbahul Ulum, menuturkan bahwa potensi tanaman okra di Jember sangat besar. Selain karena kondisi tanah yang cocok, faktor pengelolaan lahan juga menjadi penentu keberhasilan panen.
“Kalau potensi perkembangan okra alhamdulillah sangat baik untuk di Jember, cocok. Karena tanah di sini sebagian ada yang pH-nya agak tinggi, sebagian sedang. Tergantung petaninya mau mengelola lahannya seperti apa. Untuk menurunkan pH bisa pakai dolomit atau asam humat sebelum tanam,”
ujar Misbahul Ulum, petani okra asal Ajung.
Okra yang dibudidayakan di lahan seluas dua setengah hektar itu bisa dipanen setelah berumur sekitar 45 hingga 50 hari. Dalam kondisi normal, hasil panennya mencapai tiga setengah hingga empat kuintal per hari.
Untuk pemasaran, Misbahul menggandeng perusahaan eksportir setempat dengan harga jual Rp3.000 per kilogram untuk jenis non small dan Rp6.500 per kilogram untuk ukuran di atas 9 sentimeter (small).
Selain memiliki nilai ekonomi tinggi, okra juga dikenal kaya manfaat bagi kesehatan, seperti membantu menurunkan kadar gula darah dan asam urat. Misbah berharap tanaman ini semakin dikenal masyarakat luas dan menjadi sumber penghasilan baru bagi petani lokal.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono
