REDAKSIFTV.COM JEMBER — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mulai berdampak pada sektor pendidikan. Pemerintah Kabupaten Jember mengeluarkan kebijakan untuk mengalihkan proses belajar mengajar ke sistem daring (online) sebagai langkah darurat.

Melalui surat edaran yang dikeluarkan pada Senin malam, 28 Juli 2025, Bupati Jember Muhammad Fawait menginstruksikan seluruh sekolah untuk sementara waktu menerapkan pembelajaran daring. Kebijakan ini bertujuan meringankan beban masyarakat, khususnya terkait kebutuhan BBM di pagi hari.

“Kami memutuskan untuk mengeluarkan surat edaran dengan harapan bisa meringankan sedikit beban masyarakat Jember. Mulai besok sampai kondisi normal kembali, para siswa di Kabupaten Jember boleh mengikuti pelajaran secara daring dari rumah masing-masing,” ujar Bupati Fawait.

Pelaksanaan kebijakan ini langsung diterapkan di sejumlah sekolah, termasuk SMP Negeri 1 Jember yang tampak lengang pada Selasa pagi. Aktivitas tatap muka dihentikan, dan seluruh siswa mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah.

Wakil Kepala SMPN 1 Jember, Yuli Ardiyanto, menjelaskan bahwa pembelajaran daring dilaksanakan sesuai jadwal pembelajaran normal.

“Kebijakan dari Bupati diteruskan oleh dinas dan disampaikan oleh Bapak Kepala Sekolah bahwa untuk SMPN 1 Jember, mulai hari ini dan sampai batas waktu yang belum ditentukan, kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan secara daring. Secara teknis, hampir sama dengan pembelajaran luring, mulai dari jam pertama hingga jam ke-8,” jelas Yuli.

Menurut Bupati Fawait, kelangkaan BBM disebabkan tersendatnya distribusi bahan bakar akibat penutupan jalur Gunung Gumitir, yang selama ini menjadi rute utama distribusi dari Banyuwangi ke Jember.

“Tersendatnya distribusi BBM sudah terjadi dalam lima hari terakhir, disebabkan adanya penutupan jalur Gunung Gumitir yang biasa digunakan untuk distribusi BBM dari Banyuwangi ke Jember karena sedang dalam perbaikan,” tambahnya.

Pemkab Jember berharap kebijakan ini dapat membantu masyarakat menghadapi krisis energi yang tengah terjadi, sekaligus menjaga keberlangsungan kegiatan pendidikan di tengah situasi darurat.

Reporter: Suyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *