REDAKSIFTV.COM JEMBER – Setelah sempat dilanda krisis bahan bakar minyak (BBM) akibat gangguan distribusi, kondisi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Jember kini mulai berangsur normal. Antrean kendaraan yang sebelumnya mengular hingga berjam-jam, kini terlihat jauh lebih lengang.
Pantauan di SPBU Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Kamis pagi (31/7), antrean kendaraan roda empat yang semula mencapai hingga dua kilometer, kini sudah terurai. Bahkan, antrean kendaraan roda dua hanya sekitar tiga sampai empat unit saja.
Masyarakat pun menyambut baik kondisi ini. Mereka merasa lega karena tidak lagi harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan BBM.
“Alhamdulillah sudah kembali lancar. Kita sudah tidak mengantri sampai subuh atau malam seperti kemarin. Biasanya BBM Pertalite sulit didapat, meski ada Pertamax Turbo, tetap kita beli. Tapi sekarang sudah lancar lagi,” ujar Rifaldi, warga pengguna kendaraan pribadi.
Senada, Rendy Kurniawan mengaku sempat mengalami kesulitan saat krisis.
“Alhamdulillah sekarang pengiriman lancar. Kemarin itu sampai takut jalan karena takut kehabisan bensin. Waktu BBM langka, saya sampai pernah nginep,” ujarnya.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyatakan bahwa Jember termasuk daerah tercepat dalam menangani krisis BBM, bahkan disebut oleh Pertamina sebagai salah satu yang tercepat di Indonesia setelah Kabupaten Bengkulu.
“Kita kemarin telah menghadapi krisis BBM dan kita buktikan atas saran Presiden dan Ibu Gubernur, akhirnya kita bisa terlepas dari krisis ini secara cepat,” ujar Bupati Fawait.
“Tentu ini berkat arahan dan bimbingan Ibu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa,” tambahnya.
Diketahui, kelangkaan BBM di Jember terjadi akibat penutupan jalur nasional Gumitir sejak 24 Juli lalu. Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten Jember berkoordinasi dengan Pertamina untuk mengalihkan suplai BBM dari Surabaya dan Malang agar distribusi bisa kembali berjalan lancar.
Kini, aktivitas masyarakat Jember mulai kembali normal seiring pulihnya pasokan BBM di wilayah tersebut.
Reporter: Suyono