REDAKSIFTV.COM JEMBER – Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Jember Online Bersatu (FKJOB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember. Mereka menuntut perhatian pemerintah daerah terhadap nasib para pengemudi ojol di Jember yang dinilai belum sejahtera meski telah beroperasi sejak 2016, Selasa (20/5/2025)

Massa yang datang dari berbagai komunitas aplikasi transportasi daring ini melakukan konvoi menuju kantor bupati. Namun, karena tidak ditemui oleh perwakilan Pemkab Jember, massa meluapkan kekecewaannya dengan membakar ban bekas serta atribut ojek online tepat di depan gerbang kantor pemerintahan.

Koordinator FKJOB, Dedi Novianto, menyampaikan bahwa selama delapan tahun beroperasi, para pengemudi ojol belum merasakan kesejahteraan. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya penyesuaian tarif meski biaya hidup terus meningkat, termasuk naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan pokok lainnya.

“Kami sudah berjalan hampir 8 tahun, sampai dengan sekarang kami tertindas secara aplikasi. Tarif yang sudah ditetapkan sampai saat ini tidak ada perubahan sedangkan inflasi, BBM sudah ada kenaikan beberapa kali namun sampai saat ini tarifnya masih tetap.” Ujar Dedi Novianto

Setelah dilakukan mediasi, akhirnya massa ditemui oleh Wakil Bupati Jember, Joko Susanto, yang hadir bersama Kapolres Jember, AKBP Bobby Adhimas Chandra Putra. Suasana pun mulai kondusif setelah dialog digelar.

Wakil Bupati Joko Susanto menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera membentuk tim kecil untuk menindaklanjuti aspirasi para pengemudi ojol. Ia juga menegaskan bahwa ke depan, seluruh aplikator yang beroperasi di Jember diwajibkan memiliki kantor perwakilan resmi di wilayah setempat.

“Aplikator atau investor yang masuk ke Jember harus buka kantor di Jember. Aplikator juga harus menjaga keseimbangan antara kebutuhan transportasi oleh masyarakat dan tersedianya para driver.” Ujar Joko Susanto

Selain penyesuaian tarif dan regulasi yang berpihak pada pengemudi, para peserta aksi juga meminta pemerintah daerah memberikan pelatihan pemberdayaan ekonomi bagi keluarga mereka. Tujuannya agar keluarga pengemudi ojol bisa membantu menopang perekonomian rumah tangga secara mandiri.

Pewarta : Suyono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *