REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Polemik antara warga Perumahan Grand Permata Indah dan pengembang PT Wredatama Tiga Pilar kembali mencuat. Warga menilai sejumlah fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) yang dijanjikan sejak awal pembangunan belum juga terealisasi.
Pemerintah Kabupaten Jember melalui sejumlah dinas terkait turun tangan untuk mendorong penyelesaian persoalan tersebut. Kepala Dinas PTSP Jember, Tita Fajar, menyebut berbagai tuntutan warga sudah mendapat respons dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, mulai dari perbaikan drainase, ruang terbuka hijau (RTH), hingga akses jalan utama perumahan.
“Terkait dengan tuntutan warga ada beberapa hal yang sudah direkomendasikan. Dari Bina Marga, ada perbaikan saluran drainase yang harus dilakukan. Dari Cipta Karya, lahan fasum, fasos, dan RTH memang sudah ada, hanya perlu pembersihan dan segera dibuat. Sementara Dishub maupun Damkar tidak ada masalah. Semua rekomendasi itu akan ditindaklanjuti oleh pihak pengembang,” jelas Tita Fajar.
Sementara itu, pihak pengembang melalui stafnya, M Rofiq, memastikan seluruh fasum, fasos, dan RTH tersedia di lokasi sesuai site plan. Menurutnya, kondisi di lapangan memang membutuhkan penataan agar fasilitas bisa difungsikan secara maksimal.
“Beberapa hari lalu pihak Cipta Karya sudah survei lapangan dan semua fasilitas ada. Hanya memang perlu pembersihan supaya tidak kotor. Kami juga akan memasang banner agar warga tahu keberadaan fasum dan fasos tersebut,” kata Rofiq.
Namun, pernyataan itu dibantah Ketua RT Perumahan Grand Permata Indah, Yus Asmoro. Menurutnya, hingga kini warga belum melihat adanya fasum, fasos, maupun RTH yang benar-benar dapat dimanfaatkan.
“Sampai sekarang belum ada namanya RTH, kondisinya masih berupa kebun dan belum bisa dimanfaatkan warga. Kalau memang ada, silakan dibuktikan. Kami minta pihak berwenang turun langsung meninjau agar tahu kondisi riil di lapangan,” tegas Yus.
Polemik fasum dan fasos di Perumahan Grand Permata Indah telah berlangsung sejak 2018. Warga berharap adanya transparansi dan langkah tegas dari pihak terkait agar persoalan tidak terus berlarut.
Reporter: Suyono