REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Program Join Monitoring mengungkap fakta miris, sebanyak 87 anak di Kabupaten Jember masih dipekerjakan di sektor komoditas tembakau. Temuan ini disampaikan dalam pertemuan di Kantor Bupati Jember, Selasa (26/8/2025).
Kabid Perlindungan Anak DP3AKB Jember, Joko Sutriswanto, mengatakan pihaknya bersama lembaga pendamping berupaya mengembalikan anak-anak tersebut ke pendidikan.
“Ada 4 anak yang siap kembali ke PKBM, tetapi ada juga yang memilih tetap bekerja karena sudah nyaman,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur YPSM, Risky Nurhaini, menilai pekerja anak di sektor tembakau berisiko tinggi terhadap kesehatan sekaligus merampas hak pendidikan.
“Kalau tidak segera diatasi, jumlah anak putus sekolah yang bekerja akan semakin banyak, terutama karena faktor ekonomi keluarga,” jelasnya.
Fenomena pekerja anak itu tercatat di empat desa, yakni Wringin Telu, Kesilir, Sukoreno, dan Patempuran, serta berpotensi masih ditemukan di desa lain di Jember.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono
