REDAKSIFTV.COM, JEMBER – Tim Cyber Unit Pelaksana Akademik Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPA TIK) Universitas Jember (UNEJ) berhasil mengungkap praktik joki ujian CBEPT (Computer-Based English Proficiency Test) yang menjadi salah satu syarat wajib wisuda bagi mahasiswa. Sedikitnya empat orang terlibat dalam kasus ini, terdiri dari mahasiswa aktif dan alumni.
Salah satu pelaku berinisial MT, mahasiswa aktif UNEJ, ditangkap di lingkungan kampus saat tengah beraksi membantu peserta ujian melalui akses jarak jauh. Penangkapan berlangsung dramatis setelah sistem keamanan internal mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan di jaringan laboratorium ujian CBEPT.
Dari hasil penelusuran, tim cyber menemukan bahwa komputer peserta ujian diakses secara jarak jauh menggunakan akun resmi mahasiswa. Pelaku diketahui memanfaatkan celah login untuk mengerjakan soal ujian milik orang lain.
Kepala UPA TIK Universitas Jember, Bayu Taruna Widjaja Putra, menjelaskan bahwa timnya sudah menerapkan sistem pelacakan yang mampu mendeteksi sumber akses ilegal dengan cepat.
> “Kami sudah menyiapkan sistem pengamanan yang memungkinkan pendeteksian perangkat atau IP secara cepat. Jadi, sangat mudah bagi kami melacak dari mana akses mencurigakan itu berasal. Modusnya bermacam-macam, tapi umumnya pelaku memanfaatkan akun mahasiswa yang diberikan secara sukarela kepada joki,” ujar Bayu.
Hasil penyelidikan sementara menunjukkan, sindikat ini menawarkan jasa joki dengan tarif antara Rp50 ribu hingga Rp250 ribu per sesi ujian. Dari empat orang yang terlibat, dua masih berstatus mahasiswa, sementara dua lainnya merupakan alumni.
Ujian CBEPT (Computer-Based English Proficiency Test) sendiri merupakan ujian kemampuan bahasa Inggris berbasis komputer yang menjadi syarat utama bagi mahasiswa Universitas Jember untuk mendaftar wisuda.
Kasus ini kini tengah dikembangkan oleh pihak kampus, dan tidak menutup kemungkinan adanya pelaku lain yang ikut terlibat dalam jaringan joki ujian tersebut.
Reporter: Anas H
Editor: Suyono
